Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche di Indonesia Lengkap Dengan Hasil Kebudayaannya

RiauOnline.id, Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche — Dalam pembelajaran sejarah kita di bangku sekolah pasti pernah mendengar Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche.

Nah, banyak yang mencari tentang sebuah kebuadayaan yang dikenal dengan sebutan Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche yang pernah ada di Indonesia ini.

…Seperti apakah kebudayaan ini sebenarnya?

Bagaimana dengan peninggalan Kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche yang ada di Indonesia?

Mari kita mengulas secara lengkap!

Sebuah pertanyaan sederhana, Apa kalian paham apa yang dimaksud Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche ini?

Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche terlihat bagai sebuah tulisan yang tak lazim dengan ejaan Bahasa Indonesia. Darimana sebenarnya kata ‘Kjokkenmoddinger’ dan ‘Abris Sous Roche’ ini bermula, bahasa apakah ini?

Untuk memperjelas pengertian dan beberapa informasi penting seputar Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche maka kalian bisa membaca ulasan admin kali ini hingga tuntas.

Ini akan sangat membantu menambah wawasan kalian seputar Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche di Indonesia.

Dalam artikel lainnya, admin sempat juga menuliskan tentang Biografi Lengkap Cut Nyak Dien, Pejuang Wanita dari Tanah Rencong Ada banyak Informasi seputar Ekspedisi Bangsa Spanyol dalam Ulasan tersebut.

Arti Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche!

Terlihat dan terdengar sangat asing banget sih!

Dari segi bahasa, ini jelas bukan dari bahasa Indonesia. Ternyata ini merupakan bahasa Denmark.

Tak sampai di situ rasa kepenasaranan saya, lanjut membuka Google Translate dan mencari arti Kjokkenmoddinger ini.

Awalnya saya menuliskan Kjokkenmoddinger dan di halaman Google Translate terlihat tulisan ‘Mungkin maksud Anda adalah: Køkkenmøddinger‘ dan kemudian saya ‘klik’ tulisan tersebut.

Pengertian Kjokkenmoddinger
Pengertian Kjokkenmoddinger

Jadi, dalam bahasa Denmarknya tertulis Køkkenmøddinger dan terlihat definisinya menjadi ‘Sampah Dapur’ dalam bahasa Indonesianya.

Definisi Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark
Definisi Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark

Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark, kjokken berarti dapur dan modding dapat diartikan sampah.

Itulah Definisi Kjokenmoddinger jika di lihat dari hasil penelusuran di Google Translate Bahasa Denmark ke Bahasa Indonesia.

Bagaiman dengan Abris Sous Roche?

Awalnya saya mencoba menelusi dari Bahasa Denmark, namun tak ada hasil yang memberikan arti ke bahasa Indonesia.

Itu menunjukaan bahwa Abris Sous Roche ini bukan dari bahasa Denmark. Dan ada petunjuk yang mengarah ke Bahasa Prancis. Bagaimana definisi Abris Sous Roche berdasarkan bahasa Pracis ini.

Coba lihat hasil penelusuran definisi Abris Sous Roche berdasarkan pada arti perkata yang saya peroleh dari Google Translate, apakah ada korelasi dengan apa yang di maksudkan sebenarnya.

Abris berarti tempat penampungan
Sous berarti dibawa
Roche berarti batu

definisi Abris Sous Roche berdasarkan pada arti perkata yang saya peroleh dari Google Translate
definisi Abris Sous Roche berdasarkan pada arti perkata yang saya peroleh dari Google Translate

…Jadi,

Sangat gampang untuk mendefinisikan kata ‘Abris Sous Roche’ jika dilihat dari bahasa Prancis ini.

Abris Sous Roche atau tempat penampungan dibawah baru!

Nah, kita bisa mengambil kesimpulan dari definisi ini. Satu kata yang ada dalam kesimpulan ini yaitu ‘Gua’

Apakah Kebudayaan abris sous roche ini merupakan sebuah hasil kebudayaan yang pernah ada dan kemudian ditemukan di gua-gua oleh para peneliti sejarah.

Hal ini mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung kebudayaan ini tinggal di gua-gua.

Pengertian dan Hasil Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Indonesia

Pengertian dan Hasil Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Indonesia
Pengertian dan Hasil Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Indonesia

Pada awal pembukaan artikel ini sudah saya jelaskan sekilas tentang Kebudayaan kjokkenmoddinger, sebuah kebudayaan yang pernah ada dan berkembang di Indonesia pada masa lampau.

…Jadi,

Dalam kaitannya dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur antara Langsa di Aceh sampai Medan.

Baca Juga Artike Sejarah Lainnya: Chrsitoper Columbus dan Ekspedisi Bangsa Spanyol, Ketika Indonesia Menjadi Rebutan!

Ini menjadi sebuah petunjuk penelitian sejarah,

Dengan kjokkenmoddinger ini dapat memberi informasi bahwa manusia purba zaman Mesolitikum umumnya bertempat tinggal di tepi pantai.

Info: Zaman Mesolitikum atau Zaman Batu Madya, berasal dari Bahasa Yunani yaitu mesos “tengah” dan lithos berarti batu. Secara lengkap berarti suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.

Penelitaian Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Berbagai daerah Indonesia

Penelitaian Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Berbagai daerah Indonesia
Penelitaian Kebudayaan Kjokkenmoddinger di Berbagai daerah Indonesia

…Jadi,

Pernah ada seorang ahli sejarah yang namanya saya sebut di atas tadi melakukan penelitian mendalam tentang Kebudayaan Kjokkenmoddinger ini.

…Beliau ini adalah Dr. P. V. van Stein Callenfels sekitar pada tahun 1925.

Penelitian yang dilakukannya ini menyimpulkan bahwa ada ketergantungan kehidupan masa itu pada hasil mengangkap siput dan kerang.

Hal ini di kuatkan dengan temuan sampah bekas tangkapan tersebut. Tumpukan kedua hewan tersebut di perkirakan dengan ketinggian 7 meter.

Artikel Sejarah Lainnya: Asal Usul Nama Indonesia, Dari Nederlandsch-Indie hingga To-Indo Kemudian Menjadi Indonesia

…Itu artinya lebih dari setinggi bubung rumah normal,

Hanya saja, proses penumpukan ini diperkirakan dalam waktu yang lama.  Bahkan diperkirakan mencapai ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Kemudian, mereka juga menemukan batu penggiling beserta landasannya (pipisan) yang digunakan untuk menghaluskan cat merah.

Jadi, Cat Merah tersebut diduga sebagai media keagamaan atau ilmu sihir yang mereka gunakan.

Selain itu,

Di temukan juga beberapa peralatan atau benda-benda kebudayaan seperti kapak genggam yang disebut pebble atau kapak genggam Sumatra (Sumeteralith) sesuai dengan tempat penemuannya. Kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah dua dan teksturnya masih kasar.

Kapak lain yang ditemukan pada zaman ini adalah bache courte (kapak pendek) yang berbentuk setengah lingkaran seperti kapak genggam atau chopper.

Berdasaran pecahan tengkorak dan gigi yang ditemukan pada Kjokkenmoddinger, diperkirakan bahwa manusia yang hidup pada zaman mesolitikum adalah bangsa Papua Melanesoide (nenek moyang suku Irian dan Melanesoid)

Pengertian dan Hasil Kebudayaan Abris Sous Roche di Indonesia

Pengertian dan Hasil Kebudayaan Abris Sous Roche di Indonesia
Pengertian dan Hasil Kebudayaan Abris Sous Roche di Indonesia

Kebudayaan abris sous roche merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung kebudayaan ini tinggal di gua-gua.

Di kawasan Gua Lawa dekat Sampung, kawasan Ponorogo ditemukan beberapa alat yang yang terbuat dari tulang sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture

Beberapa hasil teknologi bebatuan yang ditemukan misalnya ujung panah, flakes, batu penggilingan. Juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk rusa.

Kebudayaan abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki, Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan seperti di Lamoncong.

Penelitian Kebudayaan Abris sous roche di Berbagai daerah Indonesia

Penelitian Kebudayaan Abris sous roche di Berbagai daerah Indonesia
Penelitian Kebudayaan Abris sous roche di Berbagai daerah Indonesia

Tak hanya Kebudayaan Kjokkenmoddinger yang dilakukan penelitiannya, Kebudayaan Abris sous roche juga diteliti oleh Dr. P. V. van Stein Callenfels. Hanya saja penelitian ini dilakukan sekitar  tahun 1928-1931 di Goa Lawu dekat Sampung, Ponorogo (Madiun).

Dalam penelitian ini,

Banyak ditemukan berupa alat-alat yang terbuat dari tulang sehingga disebut sebagai Sampung Bone Culture. Sedangkan di kawasan daerah Besuki (Jawa Timur), van Heekeren juga menemukan kapak Sumatra dan kapak pendek.

Kawasan lainnya, sisa-sisa kebudayaan Abris sous roche juga ditemukan pada daerah Timor dan Rote oleh Alfred Buhler yang menemukan flakes culture dari kalsedon bertangkai dan hal ini diduga merupakan peninggalan bangsa Papua Melanesoide.

Hasil kebudayaan Abris sous roche juga ditemukan di Lamancong (Sulawesi Selatan) yang biasa disebut kebudayaan Toala.

Kebudayaan Toala ditemukan pada suatu goa yang disebut Goa Leang Pattae dan inti dari kebudayaan ini adalah flakes dan pebble.